Opesia SDY, atau gangguan makan serius pada anak-anak dan remaja, merupakan masalah kesehatan mental yang semakin mengkhawatirkan. Faktor risiko Opesia SDY pada anak-anak dan remaja perlu dipahami dengan baik agar dapat dilakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Menurut Dr. Sinta, seorang ahli psikologi klinis, faktor risiko Opesia SDY pada anak-anak dan remaja dapat berasal dari berbagai aspek. “Keluarga yang memiliki riwayat gangguan makan, tekanan untuk memiliki tubuh yang ideal, serta pengaruh media sosial yang menekankan pada kecantikan fisik dapat menjadi faktor risiko Opesia SDY pada anak-anak dan remaja,” ungkap Dr. Sinta.
Studi terbaru juga menunjukkan bahwa faktor genetik juga dapat berperan dalam munculnya Opesia SDY pada anak-anak dan remaja. Menurut Prof. Joko, seorang ahli genetika, “Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan makan, kemungkinan anak-anak dan remaja dalam keluarga tersebut juga rentan terhadap Opesia SDY.”
Selain faktor internal, lingkungan sekolah dan pergaulan juga dapat menjadi faktor risiko Opesia SDY pada anak-anak dan remaja. “Tekanan untuk tampil sempurna dan ideal di kalangan teman-teman sebaya dapat memicu terjadinya Opesia SDY,” kata Dr. Budi, seorang psikiater anak.
Untuk mencegah Opesia SDY pada anak-anak dan remaja, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang benar tentang tubuh dan makanan. “Edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya self-love perlu ditanamkan sejak dini untuk mengurangi risiko Opesia SDY,” sarannya.
Dengan pemahaman yang baik tentang faktor risiko Opesia SDY pada anak-anak dan remaja, diharapkan dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi generasi masa depan dari gangguan makan yang berbahaya ini.