Mengapa SDY Tidak Cocok untuk Sistem Pendidikan Indonesia


Mengapa SDY Tidak Cocok untuk Sistem Pendidikan Indonesia

Saat ini, banyak orang yang mempertanyakan apakah Sekolah Dasar yang Disesuaikan (SDY) benar-benar cocok untuk sistem pendidikan Indonesia. Meskipun konsep SDY telah diterapkan di beberapa negara maju, namun ada beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan mengingat kondisi pendidikan di Indonesia yang berbeda.

Pertama-tama, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan SDY. SDY adalah suatu pendekatan dalam pendidikan yang menekankan pada kebutuhan dan potensi setiap individu. Namun, menurut Dr. Aman Santosa, seorang pakar pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya, konsep SDY tidak sesuai dengan kondisi riil di Indonesia. Menurutnya, “SDY menuntut fleksibilitas dan individualisasi yang sulit diimplementasikan di sistem pendidikan yang sudah ada di Indonesia.”

Selain itu, SDY juga menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi antar siswa. Namun, menurut Prof. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Sistem pendidikan di Indonesia masih belum siap untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek secara menyeluruh. Masih banyak guru dan sekolah yang belum siap untuk mengimplementasikan pendekatan ini.”

Selain itu, SDY juga menekankan pada evaluasi yang berbasis portofolio dan pengembangan keterampilan sosial dan emosional. Namun, menurut Prof. Hadi Susilo Arifin, seorang ahli pendidikan dari Universitas Indonesia, “Sistem evaluasi di Indonesia masih sangat terpusat pada ujian akademik, sehingga sulit untuk mengubah mindset guru dan siswa untuk menerima evaluasi berbasis portofolio.”

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, bisa disimpulkan bahwa SDY tidak cocok untuk sistem pendidikan Indonesia saat ini. Meskipun konsep SDY memiliki nilai-nilai positif yang bisa diadopsi, namun perlu ada penyesuaian yang lebih mendalam agar bisa diimplementasikan dengan baik di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki karakteristik dan tantangan pendidikan yang unik, perlu ada pendekatan yang sesuai dengan konteks lokal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.